SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog saya.

Senin, 24 Januari 2011

ADE SURYA



Kelahiran anak kedua ku, menambah kebahagian dalam keluarga kami.
Kami diberi kepercayaan untuk menjaga amanah_Mu ya Allah.
Seorang putra telah Kau berikan kepada kami.
Tepat pukul 02.30 wita tanggal 04 Desember 2010 bayi laki-laki lahir ke dunia,suara tangisnya memecah sunyi dini hari.
Kami beri nama SURYA FAKHRAIZA HUSNI, kelak menjadi orang yang berguna bagi PAPA dan MAMA, kakak THISYA, dan orang lain.



Sekarang kakak THISYA sudah tidak sunyi lagi, karena sudah ada ade SURYA yang menemani.
Terima kasih Ya Allah, Engkau telah menitipkan kepada kami putra putri yang sangat lucu itu, kami akan menjaga mereka sebaik-baiknya, kami akan memberikan yang terbaik untuk mereka........ AMIN.

Jumat, 12 Februari 2010

Buaya Seburung



Malam hari tanggal 11 Februari 2010 aku tidur dalam kegelisahan, memikirkan perjalananku esok hari. Aku mendengar kabar di tempat dinasku seekor buaya menyambar kaki seorang penduduk di dusun tersebut. Berguling kekanan dan kekiri berusaha untuk tidur tapi tidak bisa juga, lewat mana ya... aku besok??? Kalo lewat jalam plamboyan, berarti aku harus menyeberangi sungai itu dengan perahu kecil. Atau.... melewati jalan samping SMPN 1 Long Kali, pasti jembatannya belum diperbaiki setelah banjir minggu yang lalu. Pagi harinya nekat deh lewat jalan samping SMP, ternyata benar ada dua jembatan yang rusak dan sudah dekat tempat kerja ya... terus aja. Akhirnya selamat sampai di pemukiman penduduk.

Sesampainya di situ langsung menanyakan berita yang kudengar sore itu, kejadiannya masih siang sekitar jam 13, si korban yang bernama Kato mandi di sungai sambil berenang dan berendam dekat titian. Menurut sumber berita Kato tidak hanya sendiri berendam di sungai itu, masih ada Jumain dan Ayahnya juga. Mungkin karena cuaca beberapa hari ini panas jadinya enak berendam gitu. Katanya si Pawang yang bernama Pak Hassing setelah melakukan dialog dengan buaya tersebut, si buaya sebenarnya mengintai Jumain tetapi si Kato tidak sengaja menginjak kepala buaya (karena buaya muncul dari bawah permukaan air) dan buaya pun langsung menyambar kaki Kato.



Nih giginya buaya yang gigit kaki si Kato, masih ada darahnya.
Kato berusaha menyelamatkan diri, Jumain dan ayahnya juga berusaha menolong Kato sekuat tenaga dan dengan berbagai cara. Usaha mereka berhasil, kaki Kato berhasil di tarik keluar dari mulut buaya. Tapi.... kakinya remuk sampai pergelangan kakinya dan dengan ketinting dibawa ke Puskesmas Long Kali selanjutnya dibawa ke RSUD Tanah Grogot.


Sayang... gambar buayanya telentang, masih pagi berada di situ jadinya belum banyak penduduk yang datang dan buaya tidak bisa ditengkurapkan hanya dengan tiga orang laki-laki dewasa. Buaya ini panjangnya 5 meter dan lebar dadanya lebih kurang 1 meter warna punggungnya hitam.


Ini Pak Hassing, pawang buaya terkenal di dusun Seburung.
Pak Hassing dibantu dengan penduduk yang lain sore itu juga mencari buaya sampai malam hari. Dengan sepuluh buah perahu penduduk dan penerangan seadanya mereka mencari buaya, berusaha agar buaya keluar dari persembunyiannya. Buaya itu diumpan dengan anak anjing dan akhirnya keluar... Anak anjing pun menjadi korban, biarlah.. yang penting buayanya berhasil di tangkap sekitar jam 23.00 Wita. Kemudian Buaya di eksekusi dengan menggunakan suatu alat seperti obeng yang matanya menyerupai mata pancing yang dialiri listrik. Buaya pun disetrum dengan menggunakan 5 buah mesin genset milik panduduk.


Ditemani Pak Hassing untuk foto-foto dengan si buaya.Ih.........takuuuut... baru pertama kali liat buaya dengan jarak sedekat ini. Kata Pak Hassing, " Ayo... Ibu Rini duduk di perut buaya itu"
Pak Hassing ada-ada aja, masa disuruh duduk di buaya. Penasaran pengen coba, injak perutnya dulu... kok lembut batal deh....



Teman ku, Hawa namanya memberanikan diri berdiri di atas buaya...


Liat deh.......posenya, sudah mulai berani, ternyata ga apa-apa ya.
Masa sih aku takut, akhirnya............


Berani juga kan... dudukin buaya....
Buayanya sudah mati kok..??!!!!!

Senin, 11 Januari 2010

CATATAN TEMAN



NILAI SEBUAH PENANTIAN

Seorang ayah pulang ke rumah dalam keadaan lelah disambut oleh anak lelakinya yang berusia tujuh tahun di depan pintu.

“Ayah, boleh tidak saya tanya satu hal?”

“Ya, mau tanya apa?”

“Berapa pendapatan ayah sejam?”

“Itu bukan urusanmu. Buat apa kamu tanyakan?”

“Saya ingin tahu. Tolonglah beri tahu berapa gaji ayah sejam?”

“Dua puluh ribu rupiah sejam.”

“Oh…” kata si anak sambil tunduk menatap lantai. Kemudian memandang wajah ayahnya kembali sambil bertanya;

“Ayah….boleh saya pinjam sepuluh ribu kepada ayah?”

Si ayah menjadi marah dan berkata;

“Oh, itu sebabnya kamu tanya tentang gaji ayah? Kamu mau beli apa sampai minta uang sepuluh ribu? Mau beli mainan lagi? Jangan membuang uang. Ayah kerja keras bukan untuk membuang uang sembarangan. Sekarang masuk kembali ke kamarmu dan tidur, ini sudah malam.”

Anak tujuh tahun itu terdiam dan perlahan-lahan melangkah kembali ke kamarnya. Si ayah duduk di atas sofa dan mulai memikirkan mengapa anaknya yang kecil itu memerlukan uang sebanyak itu. Kira-kira dua jam kemudian si ayah kembali tenang dan berpikir mungkin anaknya benar-benar memerlukan uang untuk keperluan sekolahnya karena anaknya tidak pernah meminta uang sebanyak itu sebelumnya. Dengan perasaan bersalah si ayah melangkah menuju kamar anaknya dan membuka pintu.

Didapatinya anaknya masih belum tidur.

“Kalau kamu betul-betul perlu uang, nah ambillah sepuluh ribu ini,” kata si ayah. Anak itu segera bangun dan tersenyum girang.

“Terima kasih banyak, Ayah,” katanya begitu gembira. Kemudian dia mencari sesuatu di bawah bantalnya dan mengeluarkan selembar uang sepuluh ribu rupiah yang sudah kumal.

Ketika melihat uang itu si ayah kembali berang.

“Kenapa kamu minta uang lagi sedangkan kamu sudah ada uang sebanyak itu? Dari mana kamu dapat uang di bawah bantal itu?” tanya si ayah.

Si anak tunduk tidak berani menatap wajah ayahnya.

“Uang ini saya kumpul dari uang sangu sekolah yang ayah beri setiap hari. Saya minta lagi sepuluh ribu sebab uang saya yang ada sekarang belum cukup,” jawab si anak perlahan.

“Belum cukup untuk apa?” kembali si ayah bertanya.

“Ayah, sekarang saya sudah ada dua puluh ribu. Ayah ambil uang ini. Saya ingin beli sejam dari waktu ayah. Saya ingin makan malam bersama ayah,” jawab si anak tanpa berani memandang wajah ayahnya. Baru si ayah benar-benar paham maksud anaknya itu.

Selepas mendengar penjelasan anaknya, si ayah langsung memeluk anaknya dengan penuh kasih sayang dan sangat merasa bersalah karena telah mengabaikan anaknya.



Pesan moral :

Kadangkala kita terlampau sibuk sehingga mengabaikan insan tersayang yang haus kasih sayang dan perhatian kita. Oleh itu, luangkan sedikit waktu untuk bersama mereka walau hanya sebentar.
=======================================================================

Catatan ini merupakan catatan seorang teman facebook saya, terima kasih Oom Dahlan Halid atas izinnya kepada saya untuk memasukkan catatan ini dalam blog saya.

Catatan Arti Sebuah Penantian membuatku terharu, teringat putriku yang sering ditinggal-tinggal dari kecil. Namanya THISYA DARMALA HUSNI lahir tanggal 03 Februari 2006, wahh...... sebentar lagi ulang tahun ya..... Dari kecil Thisya kalo bangun tidur dipagi hari cuma liat wajah mamanya, wajah papa cuma hari sabtu dan minggu aja baru keliatan. Kadang kalo mama dan papa sibuk Thisya hanya di temani Nenek dan Kai.

Pertama kali dinas ditempatkan di sebuah dusun, jalannya belum baik, becek, banyak jembatan yang terbuat dari kayu, bila sungai Telake banjir maka jembatannya putus, belum ada listriknya sempat membuatku menangis setelah sehari survei ke daerah tersebut. Bukan kenapa-napa sih...... aku berfikir bagaimana caranya agar aku tidak meninggalkan putriku sampai berhari-hari,tapi tidak bisa juga. Dengan berat hati akhirnya aku memutuskan untuk tinggal disana dan pastinya meninggalkan putriku. Situasi seperti itu berlangsung sekitar satu semester, membuatku sungguh tersiksa. Senin pagi kutinggalkan dia, sampai Jumat baru ku bertemu dia lagi. Itu pun hanya sebentar saja karena kembali harus meninggalkannya ke Tanah Grogot untuk menuntut ilmu lagi sampai hari Minggu. Aku jarang melihat wajah lucunya, juga tidak bisa memantau perkembangannya.Untungnya situasi itu tidak berlangsung lama, jembatan- jembatan mulai di perbaiki dan bisa dilewati lagi meskipun aku jatuh bangun untuk melewatinya.

Sekarang, setiap hari aku sudah bisa bertemu dan bermain bersama putriku. Dia juga sudah bisa mendefinisikan arti dari kata libur. Libur menurut versinya adalah "kalo Mama tidak ke Seburung dan Papa tidak ke Grogot".

Thisya.... kaulah bidadari kecilku, putriku yang cantik. Semoga Allah selalu melindungi dan menjagamu dimana pun kau berada...

Kamis, 31 Desember 2009

Tahun baru

Selamat tinggal 2009, selamat datang 2010. Semoga di tahun dapat berbuat lebih baik dari tahun sebelumnya..., dari perbuatan baik itu semoga Allah membalasnya dengan yang terbaik pula.

Selasa, 24 November 2009

Cantik...
Cantik merupakan hak yang telah dianugerahkan Allah (Tuhan Yang
Maha Esa) kepada setiap wanita. Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak
cantik, kecuali mereka yang tidak mensyukuri nikmat yang diberikan
kepadanya. Karena itu cantik merupakan anugerah terindah yang hanya
dimiliki oleh kaum wanita saja tidak ada yang lain. Sayangnya tidak
semua wanita memahami hal tersebut. Bagaimanapun adanya bentuk
tubuh anda berpikirlah positif, jangan sekali-kali berpikir bahwa anda tidak
cantik. Bila anda menilai diri anda tidak cantik, berarti anda tidak
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Cantik tidak berarti bahwa seorang wanita itu harus memiliki hidung
yang mancung, bertubuh seksi, mata seperti bintang kejora, bibir yang
tipis, dagu seperti lebah tergantung dan sebagainya atau memiliki bentuk
wajah yang normal, sama sekali tidak. Namun cantik lebih cenderung
pada perpaduan beberapa unsur yang tepat dan serasi, baik bentuk,
corak, maupun rupa yang bernilai tinggi dan mengandung unsur daya
tarik. Hal ini dapat diperumpamakan pada sebuah meubel bisa disebut
cantik, bila perpaduan antara bentuk, warna dan desainnya memang
tepat dan serasi. Demikian pula halnya dengan seorang wanita, wanita
tersebut dapat dikatakan cantik bila perpaduan antara penampilan fisik
dan jiwa benar-benar tepat dan serasi. Artinya ketika seorang wanita
telah mengenakan pakaiannya dengan model yang terindah, tetapi ia
memperlihatkan tingkah laku, hati, sikap yang kurang baik, tentu saja ini
akan dinilai oleh banyak orang dengan julukan “tidak cantik”. Wanita
tersebut akan mendapat julukan atau disebut sebagai barang bagus
bernilai ”rendah” dan sama sekali tidak memberi daya tarik pada orang
lain.